Bagaimana menghindari delaminasi selama proses produksikotak warna
Dalam proses pencetakan kotak warna, untuk memastikan bahwa barang cetakan tidak tergores selama peredarannya, dan untuk meningkatkan kinerja tahan air dan tahan lembab serta estetika produk dari barang cetakan, permukaan barang cetakan biasanya dihias, seperti pelapisan dan pemolesan film, untuk mencapai perlindungan dan keindahan. Namun, daya tarik antara pernis dan kertas tidak kuat, dan sering kali terjadi lem retak saat menempelkan kotak; Setelah dilaminasi, tegangan permukaan dan permukaan film akan mengalami perubahan yang berbeda-beda pada kondisi yang berbeda, dan perekat tidak mudah menembus film plastik untuk mencapai kertas, sehingga kekuatan ikatannya tidak akan terlalu tinggi. Untuk menghindari delaminasi, tindakan dapat diambil dari aspek seperti bahan, perekat, proses, dan lingkungan:
1. Dari segi bahan:
• Pilih kertas yang sesuai: Pastikan kualitas kertas bagus, permukaannya halus, tidak ada bedak yang tumpah, tidak ada kerutan, dan masalah lainnya. Bahan kertas yang berbeda memiliki daya serap dan kemampuan beradaptasi yang berbeda terhadap perekat, sehingga perlu dilakukan pemilihan kertas yang sesuai dengan kebutuhan sebenarnya. Misalnya, untuk kertas dengan permukaan lebih halus, sebaiknya dipilih perekat yang lebih kuat.
2. Dari segi lem:
Pemilihan lem yang benar: Pilih lem yang sesuai berdasarkan faktor-faktor seperti bahan, tujuan, dan lingkungan penggunaan kotak warna. Misalnya untuk kotak warna yang telah mengalami pelapisan permukaan, pemolesan, dan perawatan lainnya, maka perlu dipilih lem yang dapat menembus lapisan permukaan; Untuk kotak warna yang perlu digunakan di lingkungan bersuhu rendah atau tinggi, perlu dipilih perekat yang tahan terhadap suhu rendah atau tinggi.
Kontrol kualitas lem: Pastikan stabilitas kualitas lem, dan lakukan pengujian kualitas lem saat membelinya. Pada saat yang sama, lem harus disimpan dan digunakan sesuai petunjuk, menghindari pengaruh faktor seperti sinar matahari langsung, suhu tinggi, dan kelembapan pada lem.
Pastikan pengaplikasian perekat sedang: Pengaplikasian perekat yang berlebihan atau tidak mencukupi dapat mempengaruhi efek perekatan. Penggunaan lem yang berlebihan dapat menyebabkan lem meluap, mempengaruhi tampilan kotak warna, dan dapat mengakibatkan masalah seperti ketebalan yang berlebihan dan pengerasan lapisan lem setelah pengeringan, sehingga menyebabkan delaminasi; Jumlah lem yang diaplikasikan terlalu sedikit, dan kekuatan rekat lem tidak cukup untuk merekatkan kotak warna dengan kuat. Oleh karena itu, jumlah lem yang diaplikasikan perlu dikontrol berdasarkan faktor-faktor seperti ukuran dan bahan kotak warna.
3. Dari segi pengerjaan:
• Tingkatkan tekanan dan waktu: Setelah menempelkotak warna, perlu dilakukan perlakuan tekanan untuk memastikan lem dapat menembus sepenuhnya ke dalam kertas dan meningkatkan efek ikatan. Tekanan yang diberikan harus moderat, terlalu banyak dapat merusak, dan terlalu sedikit tidak akan menghasilkan efek pengikatan yang baik; Waktu pengepresan juga harus cukup lama, biasanya ditentukan berdasarkan kecepatan pengeringan dan kekuatan rekat perekat.
• Perawatan permukaan: Untuk beberapa bahan kotak warna yang sulit direkatkan, seperti kertas laminasi atau kertas mengkilap, teknik perawatan permukaan seperti perawatan plasma dapat digunakan untuk meningkatkan energi permukaan bahan, meningkatkan daya rekat perekat, dan menghindari delaminasi.
4. Dari segi lingkungan:
Kontrol suhu lingkungan produksi: Suhu memiliki dampak signifikan terhadap efek ikatan lem. Pada suhu rendah, fluiditas perekat menurun dan kekuatan ikatan menurun; Di lingkungan bersuhu tinggi, kecepatan pengeringan lem semakin cepat, yang dapat menyebabkan lemahnya ikatan. Oleh karena itu, untuk mengontrol suhu lingkungan produksi, umumnya disarankan untuk menjaganya pada 20 ℃ -25 ℃.